الجمعة، 20 أكتوبر 2023

Preamplifier Stereo Hifi

Rangkaian preamp Hi-Fi ini dirancang dengan presisi tinggi untuk memberikan kualitas suara yang luar biasa, khususnya pada aplikasi vinyl yang membutuhkan pengolahan sinyal dari kartrid magnetik. Secara umum, preamp ini berfungsi untuk menguatkan sinyal lemah dari kartrid hingga mencapai tingkat yang cukup untuk diproses oleh amplifier utama.

Preamplifier Stereo Hifi

Deskripsi Rangkaian

Rangkaian preamp Hi-Fi yang ditunjukkan pada Gambar 1 adalah versi mono. Untuk aplikasi stereo, cukup menambahkan satu unit lagi dengan rangkaian yang identik.


Bagian pertama dari rangkaian ini adalah penyeragam RIAA dua tahap, yang berfungsi untuk mengoreksi output non-linear dari kartrid magnetik. Resistor R1 dan kapasitor C1 disesuaikan dengan impedansi atau kapasitansi output kartrid. Nilai-nilai ini umumnya cocok untuk kebanyakan jenis kartrid, namun dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan spesifik.

Komponen IC1 adalah rangkaian terintegrasi dengan tingkat noise yang sangat rendah dan kualitas suara yang sangat baik. Bersama dengan komponen umpan balik, IC ini membentuk kurva penyeragaman RIAA dua tahap yang memperkuat frekuensi antara 30Hz hingga 1kHz dan memotong frekuensi antara 1kHz hingga 21kHz, sesuai dengan karakteristik proses rekaman.

Tahap ini memberikan gain sebesar 32dB pada frekuensi referensi 1kHz, dengan output sebesar 80mV dari input 2mV. Dengan karakteristik yang stabil, rangkaian ini sangat cocok untuk berbagai aplikasi, bahkan saat output kartrid relatif rendah. Rangkaian ini mampu menangani sinyal lebih dari 2mV tanpa menghasilkan distorsi yang signifikan.

Gambar 1. Preamplifier Stereo Hifi

Komponen R3, R4, dan C3 membentuk filter low-pass untuk tahap pertama penyeragaman RIAA, yang menggunakan setengah bagian dari IC1. Resistor R2 mengatur gain sebesar 24dB pada 1kHz, sementara kapasitor C2 memastikan kestabilan rangkaian. Resistor R5 menghubungkan kedua tahap RIAA. Komponen C4 dan R6 mengatur umpan balik pada tahap kedua, yang menggunakan setengah bagian lainnya dari IC1, dengan R6 mengatur gain sebesar 8dB pada 1kHz.

Sinyal input dipilih melalui sakelar S1 dan kapasitor C5, yang berfungsi untuk memisahkan sinyal dari komponen DC. Resistor R8 mengatur impedansi, sementara R9 dan R10 mengatur gain pada IC2a, memberikan gain sebesar 16dB dalam rentang tersebut. Pada input nominal 100mV, output yang dihasilkan akan menjadi 630mV, cukup untuk menggerakkan power amplifier.

Resistor R11 menghubungkan tahap buffer untuk mengatur tone control. VR1 digunakan untuk mengatur keseimbangan antara kedua saluran yang identik. Output tape diambil dari titik ini untuk memastikan sinyal yang cukup kuat.

Kapasitor C6 memisahkan tahap buffer dari tone control tipe Baxendall, yang memungkinkan pengaturan nada bass dan treble, baik untuk meningkatkan (boost) atau mengurangi (cut) frekuensi. Sakelar defeat dapat digunakan untuk melewati rangkaian tone control, memungkinkan perbandingan antara output dalam kondisi flat atau coloured, serta menghilangkan noise yang mungkin dihasilkan oleh bagian tone control. Kontrol volume diatur menggunakan VR4.

Catu daya yang dibutuhkan untuk IC LM833N adalah ±9V, yang dapat disuplai menggunakan dua buah baterai PP3 dengan arus relatif kecil. Alternatifnya, catu daya eksternal ±9V dapat digunakan, namun harus dilengkapi dengan rangkaian penyearah yang bersih dan komponen berkualitas untuk memastikan amplifier menghasilkan sinyal dengan noise rendah. Catu daya dapat dipilih menggunakan sakelar S3.

Gambar 2. Daftar Komponen

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق